Jaringan Ulama Libya Serukan Umat Islam Memberontak Lawan Gaddafi
Sebuah koalisi para pemimpin Islam Libya telah mengeluarkan fatwa yang mengatakan merupakan kewajiban semua muslim untuk memberontak terhadap kepemimpinan Libya dan menuntut pembebasan semua demonstran yang dipenjara oleh rezim Gaddafi.
Kelompok ini juga menuntut pembebasan rekan ulama Islam mereka Sadiq Al-Ghriani, yang ditangkap setelah mengkritik pemerintah, dan "semua demonstran yang dipenjarakan, termasuk banyak para siswa muda kami."
Menamakan dirinya "Jaringan Ulama Bebas Libya", kelompok yang terdiri dari 50 ulama Muslim mengatakan pemerintah dan pendukungnya telah menunjukkan keangkuhan total, dan bahkan semakin meningkat, atas tindakan kejahatan berdarah mereka terhadap kemanusiaan.
"Mereka telah menunjukkan kekafiran total mereka terhadap ajaran Allah dan Nabi Muhammad Saw," kata pernyataan yang diperoleh oleh Reuters pada hari Senin kemarin (21/2).
"Hal ini membuat mereka tidak layak untuk ditaati atau didukung, dan melakukan pemberontakan melawan mereka dengan segala cara adalah sesuatu yang merupakan tugas ilahi," kata para ulama, yang meminta tidak disebutkan namanya untuk alasan keamanan.
Kumpulan ulama yang dibentuk untuk menentang pemerintah adalah sesuatu yang jarang terjadi di Afrika Utara, tetapi tindakan keras pemerintah terhadap para demonstran membuat para ulama berkumpul untuk membentuk jaringan yang sebelumnya tidak dikenal.
Pernyataan pertama mereka yang dikeluarkan pada hari Sabtu lalu mengecam pemerintah karena menembaki demonstran yang menuntut kebebasan yang diakui secara internasional telah melanggar hak asasi manusia dan menekankan pembunuhan orang tak bersalah adalah "Haram" menurut aturan dari Allah.(fq/reu)