oleh rkh
Kalau orang saling bertanya siapa tokoh pemimpin terbesar yg menjadi idola masing2x, mungkin akan didapatkan banyak sekali nama, karena orang akan punya kriteria masing2x untuk itu. Akan tetapi bila yg jadi pertanyaan adalah siapa tokoh terbesar dalam sejarah, dalam arti seorang yg paling berpengaruh terhadap umat manusia sepanjang zaman, yg mempunyai kriteria paling lengkap dan pantas untuk menduduki posisi itu, yg mana bilamana dia tidak pernah dilahirkan maka jalannya sejarah yg terjadi karena pengaruhnya juga kemungkinan besar tidak akan pernah terjadi, tentunya tidaklah mudah menyebutkan namanya. Seseorang akan bisa sangat subyektif dalam menyebutkan nama orang yg dikaguminya. Mungkin ada yg menyebutkan Einstein, Abraham Lincoln, Budha, Hitler, dll. Tapi itu semua bisa sangat subyektif tanpa menyebutkan kriteria tertentu buat menentukannya.
Adalah seorang bernama Michael H. Hart, seorang ahli matematika, astronomi & sejarah dari Amerika Serikat, salah satu ilmuwan terbaik di bidangnya pada abad 20, yg pengabdian & kredibilitasnya pada dunia keilmuan sudah tidak diragukan lagi, telah menulis sebuah buku -untuk pertama kalinya- yg berisi daftar dari 100 tokoh di dunia yg paling berpengaruh dalam sejarah manusia, baik di masa lalu, masa sekarang, dan kemungkinan juga di masa yg akan datang.
Dan ternyata Mr. Hart telah menempatkan seorang manusia yg menurut dia punya segala persyaratan yg memadai untuk menempatkannya di posisi teratas atau nomor satu dari seratus orang tersebut. Dan tampaknya pilihannya cukup mengejutkan banyak pihak, karena orang yg dipilih itu tidak lain dan tidak bukan adalah nabi Muhammad SAW. Sebagai nomor 1 dari 100 tokoh pemimpin penting dalam sejarah!
Mengejutkan karena tentu saja para pembaca pertama buku itu pasti adalah orang2x dari lingkungannya sendiri yaitu orang2x “barat” yg bule & mayoritas bukanlah orang muslim. Belum lagi pendidikan di sana yg “salah” dalam menginformasikan tentang agama Islam dan cenderung mewariskan dendam lama akibat kekalahan orang Kristen Eropa yg menyakitkan dalam episode terakhir perang Salib, perang yg mereka gali sendiri, yg sempat berlangsung selama 200 tahun. Buku itu sendiri terbit pada tahun 1978. Andaikata buku itu diterbitkan tahun2x belakangan ini entahlah bagaimana respon orang2x di sana, karena propaganda Islamofobia & Arabifobia yg belakangan dihembuskan sangat kencang oleh Amerika & sekutu2xnya. Pemilihan Rasulullah di puncak daftar tsb mungkin mengecewakan bagi masyarakat Kristen & Yahudi, tapi tentu saja menggembirakan bagi umat Islam.
Sebenarnya penulisnya bukan tidak menyadari respon yg bakal terjadi dari pembaca terhadap bukunya, tapi dia mengatakan dg tegas bahwa dia telah melakukan penelitian yg mendalam terhadap semua tokoh2x yg tercantum dalam daftarnya, apa yg telah mereka lakukan, dan bagaimana pengaruhnya pada kehidupan manusia pada masa lalu, sekarang, dan kemungkinan di masa depan. Dia juga mengatakan tidak melakukan pemilihan dalam ukuran baik & buruk yg bisa sangat subyektif, tapi benar2x dari pengaruh yg mereka lakukan dalam menentukan jalur sejarah yg terjadi, seperti misalnya juga dimasukkannya Hitler & Jengis Khan di dalam daftarnya. Dia mengatakan, sekalipun pilihannya akan mencengangkan banyak orang & membuat pertanyaan besar bagi sebagian dari mereka, menurut dia sepanjang sejarah benar2x hanya Nabi Muhammad-lah satu2xnya orang yg paling berpengaruh dalam sejarah manusia baik dalam keagamaan maupun keduniawian.
Ketika orang bertanya, kenapa bukan Yesus, tokoh sentral dalam agama Kristen yg pada saat buku itu ditulis merupakan agama dg penganut terbesar di dunia? Atau kenapa bukan Musa yg punya kisah menakjubkan dalam perjalanan hidupnya? Kenapa bukan Budha? Hart menempatkan Yesus nomor (3), Budha nomor (4), bahkan nabi Musa nomor (16). Dia mengatakan bahwa dalam agama Kristen, tokoh utamanya harus dibagi 2 pengaruhnya antara Yesus dg Saint Paul (di Alkitab : Paulus Tarsus), peringkat (6) di daftar, karena sekalipun Yesus adalah tokoh sentral dalam agama Kristen, tapi yg berperanan terbesar dalam penyebaran agama Kristen dalam bentuknya yg spt sekarang ini adalah Saint Paul yg dikenal sbg orang yg menyebarkan ajaran Kristen keluar wilayah bangsa Israel, setelah Yesus pada masa dakwah yg singkat (sekitar 3 tahun) hanya punya pengikut berjumlah sedikit dari kalangan lokal bangsa Israel saja. Dalam kitab suci Kristen Perjanjian Baru yg terhimpun sebanyak 27 kitab, 14 dihubungkan dg jasa Paul, meskipun ilmuwan modern mengatakan 4-5 diantaranya sebenarnya ditulis oleh orang lain. Tapi jelas peranan Paul dalam teologi Kristen sangat penting, banyak ajaran Kristen yg diterapkan gereja sekarang ini, dalam Alkitab tertulis merupakan perkataan/pernyataan dari Paul yg bahkan tidak pernah tercatat diucapkan oleh Yesus sendiri.
Hal ini berbeda dg nabi Muhammad yg merupakan satu-satunya tokoh terpenting dalam agama Islam, yg sampai saat ini semua ajaran Islam dinisbahkan pada ajaran yg ia sampaikan pada umatnya, baik yg merupakan wahyu Tuhan yg berupa Al-Qur’an maupun teladan ucapan & tindakannya yg dihimpun dalam hadits2x sahih. Ajaran Islam yg disampaikannya juga telah menyebar ke seluruh dunia dg kecepatan yg mengagumkan para pengamat sbg agama yg paling cepat pertumbuhan pemeluknya jauh diatas semua agama lain di dunia. Bahkan sampai dg masa sekarang inipun hanya Islam-lah satu-satunya agama yg ajarannya masih benar2x dipegang teguh oleh pemeluknya persis seperti yg diajarkan oleh nabi Muhammad, dg keseluruhan ayat dalam Al-Qur’an yg masih sama persis dg Mushaf Ustmani (pembukuan resmi ayat2x Al-Qur’an di masa khalifah Ustman bin Affan) yg masih bisa dilihat sampai sekarang.
Lebih dari itu, selain dalam bidang agama, tokoh2x seperti Yesus & Budha tidaklah memiliki pengaruh apa2x dalam sejarah. Hal yg berbeda dg nabi Muhammad yg selain sebagai tokoh utama penyebar agama Islam, dia juga sebagai tokoh utama dalam sosial, politik, & pemerintahan pada bangsa arab kala itu. Dia adalah seorang motivator utama kebangkitan bangsa arab dari kumpulan suku2x liar di padang pasir yg tidak dikenal, sampai menjadi bangsa besar yg mampu menyatukan & membentangkan sebuah jazirah terbesar yg pernah ada dalam sejarah, yg mana di setiap daerah yg mereka lalui selalu meninggalkan jejak ajaran akhlak yg mulia -agama Islam- sbg perbedaan dari penaklukan yg dilakukan oleh bangsa mongol di bawah Jengis Khan yg hanya meninggalkan kerusakan dari tingkah laku barbar para tentaranya.
Ajaran2x yg disampaikannya juga yg memotivasi bangsa arab & umat Islam kala itu untuk menjadi pelopor dalam ilmu pengetahuan & teknologi yg merupakan cikal bakal dari semua ilmu pengetahuan modern dewasa ini. Para ilmuwan barat berhutang budi pada bangsa arab – Islam kala itu sejak tahun 800-an sampai beberapa abad kedepan dg tokoh2x ilmuwannya spt Al-Khemi (penemu ilmu Kimia), Al-Khawarizmi (penemu angka nol & algoritma sbg dasar ilmu matematika & komputer modern), Ibnu Sina (cikal bakal ilmu kedokteran modern), dan masih banyak lagi lainnya, yg mana tulisan2x dari mereka dipakai sebagai pegangan utama di semua perguruan tinggi Eropa sampai sekitar abad ke 16. Sedangkan kala itu di belahan Eropa justru sedang dalam masa kegelapan & kebodohan, yg kehidupannya dipenuhi mistik & tukang2x sihir.
Semua ilmuwan2x besar itu dimotivasi oleh Qur’an & hadits nabi yg menyuruh umat Islam untuk menggunakan akal, terus belajar, meneliti & mempelajari seluruh alam semesta beserta isinya, yg pada akhirnya akan menghantarkan manusia untuk “menemukan” Tuhan-nya yg telah menciptakan semua itu. Bahkan sampai di zaman modern sekarang inipun, dimana terjadi gap besar antara ilmu pengetahuan & agama yg sangat sulit disatukan karena perbedaan konsep, dimana di “barat” orang berpendapat harus memilih jadi ilmuwan atau agamawan, tidak bisa keduanya, hanya agama Islam-lah satu2xnya agama yg menyatakan diri dapat berdampingan mesra dg ilmu pengetahuan modern, yg mengajak umatnya untuk berpikiran logis & menggunakan akal dalam segala hal bahkan dalam mengkaji & mempelajari agamanya sekalipun. Suatu hal yg sulit terjadi pada agama lain manapun di dunia ini.
Dan semua kebangkitan & kebesaran itu dilakukan dg dijiwai ajaran mulia yg dibawa & disampaikan oleh nabi Muhammad, yaitu agama Islam. Michael H. Hart berpendapat bahwa semua kebangkitan & kebesaran itu tidak pernah akan terwujud andaikata nabi Muhammad tidak pernah dilahirkan ke dunia ini.
Ketika majalah Time pada 15 Juli 1974 menuliskan hasil wawancara dalam pencarian siapa pemimpin terbesar dalam sejarah dan apa saja kriteria yg pantas diberlakukan, majalah itu menulis beberapa pendapat dari hasil wawancaranya. Di sana tercatat nabi Muhammad banyak dipilih berada pada tempat teratas ataupun 3 besar bersama Yesus & Budha. Dalam wawancara langsung, kebanyakan orang tidak menyebutkan kriteria pertimbangannya, jadi sangat mungkin subyektivitas masih banyak berpengaruh di sana. Tapi ada seorang ahli psykoanalis dan professor di universitas Chicago Amerika Serikat bernama Jules Masserman, seorang keturunan Yahudi, yg memberikan pilihannya berdasar kriteria2x yg jelas, yaitu :
- Seorang pemimpin harus menyediakan kesejahteraan bagi orang2x yg dipimpinnya
- Seorang pemimpin harus menyediakan suatu organisani sosial dimana orang2x merasa aman di dalamnya
- Seorang pemimpin harus menyediakan suatu kepercayaan bagi pengikutnya
Dengan kriteria2x yg jelas spt itu, setelah menyebutkan beberapa perbandingan antara pemimpin2x terkemuka dunia yg kebanyakan hanya memiliki 1 atau 2 kriteria dari 3 yg disebutkan, ia menyebutkan bahwa dari sedikit orang yg punya ketiga kualitas tsb, ia ternyata menempatkan nabi Muhammad SAW sebagai orang yg dalam skala besar mempunyai ketiga kriteria tsb diatas nabi Musa yg berada diperingkat 2 dan tokoh2x lain dibawahnya, termasuk juga menempatkan Hitler, musuh besar orang Yahudi, dalam daftarnya.
Pertanyaannya ialah, mengapa orang2x seperti Michael H. Hart & Jules Masserman yg adalah ilmuwan yg mampu berpikir logis & obyektif, yg tinggal dan hidup diantara ratusan juta orang yg bukan beragama Islam dan cenderung berprasangka salah terhadap Islam, telah memberikan informasi & mengumumkan pada bangsanya sendiri bahwa bukan Yesus atau Musa seorang pemimpin terbesar sepanjang zaman, tapi memberikan posisi itu pada nabi Muhammad SAW? Tidak lain dan tidak bukan, ketika seseorang mampu untuk berpikir dg logis & obyektif, dg mempercayai suatu informasi berdasarkan data & fakta yg valid, dan jika dia mengetahui perkembangan sejarah dunia beserta semua tokoh2x pemimpin besar yg pernah ada, dia akan menemukan bahwa tidak ada seorang tokoh terbesar dalam sejarah manusia yg benar2x dapat dinobatkan sebagai orang yg paling berpengaruh dalam sejarah manusia sepanjang zaman, selain Rasulullah, baginda yang mulia, nabi besar Muhammad SAW yg telah begitu banyak memberikan sumbangan pada perjalanan sejarah umat manusia dg “cahaya” yg dibawanya yg telah menerangi seluruh penjuru dunia pada masa lalu, masa sekarang, dan di masa yg akan datang.
-rkh-
Sumber Utama :
- Michael H. Hart, The 100 : A ranking of the Most Influential Persons in History, Hart Publishing Company, Inc., 1978, USA (terjemahan oleh H. Mahbub Djunaidi, 1982, PT Dunia Pustaka Jaya)
- Ahmed Deedat, The Choice, Islam and Christianity, South Africa, (Pustaka Al-Kautsar – edisi terjemahan)
Sumber pendukung :
- Dukungan informasi dari beberapa buku lainnya.
Daftar lengkap dari Michael H. Hart :
01. Nabi Muhammad 02. Isaac Newton 03. Nabi Isa 04. Buddha 05. Kong Hu Cu 06. St. Paul 07. Ts’ai Lun 08. Johann Gutenberg 09. Christopher Columbus 10. Albert Einstein 11. Karl Marx 12. Louis Pasteur 13. Galileo Galilei 14. Aristoteles 15. Lenin 16. Nabi Musa 17. Charles Darwin 18. Shih Huang Ti 19. Augustus Caesar 20. Mao Tse-Tung 21. Jengis Khan 22. Euclid 23. Martin Luther 24. Nicolaus Copernicus 25. James Watt 26. Constantine Yang Agung 27. George Washington 28. Michael Faraday 29. James Clerk Maxwell 30. Orville Wright & Wilbur Wright 31. Antone Laurent Lavoisier 32. Sigmund Freud 33. Alexander Yang Agung 34. Napoleon Bonaparte 35. Adolf Hitler 36. William Shakespeare 37. Adam Smith 38. Thomas Edison 39. Antony Van Leeuwenhoek 40. Plato 41. Guglielmo Marconi 42. Ludwig Van Beethoven 43. Werner Heisenberg 44. Alexander Graham Bell 45. Alexander Fleming 46. Simon Bolivar 47. Oliver Cromwell 48. John Locke 49. Michelangelo 50. Pope Urban II 51. Umar Ibn Al-Khattab 52. Asoka 53. St. Augustine 54. Max Planck 55. John Calvin 56. William T.G.Morton 57. William Harvey 58. Antoine Henri Becquerel 59. Gregor Mendel 60. Joseph Lister 61. Nikolaus August Otto 62. Louis Daguerre 63. Joseph Stalin 64. Rene Descartes 65. Julius Caesar 66. Francisco Pizarro 67. Hernando Cortes 68. Ratu Isabella I 69. William Sang Penakluk 70. Thomas Jefferson 71. Jean-Jacques Rousseau 72. Edward Jenner 73. Wilhelm Conrad Rontgen 74. Johann Sebastian Bach 75. Lao Tse 76. Enrico Fermi 77. Thomas Malthus 78. Francis Bacon 79. Voltaire 80. John F. Kennedy 81. Gregory Pincus 82. Sui Wen Ti 83. Mani 84. Vasco Da Gama 85. Charlemagne 86. Cyrus Yang Agung 87. Leonhard Euler 88. Niccolo Machiavelli 89. Zoroaster 90. Menes 91. Peter Yang Agung 92. Meng-Tse (Mencius) 93. John Dalton 94. Homer 95. Ratu Elizabeth I 96. Justinian I 97. Johannes Kepler 98. Pablo Picasso 99. Mahavira 100. Neils
rkhblog