Lawanlah Nafsu , Mengenal Kejadian ‘nafsu’
Dalam sebuah kitab karangan 'Ustman bin Hasan bin Ahmad Asy-Syaakir Al-khaubawiyi, seorang ulama yang hidup dalam abad ke XIII Hijrah, menerangkan bahwa sesungguhnya Allah S.W.T telah menciptakan akal, maka Allah S.W.T telah berfirman yang ertinya: "Wahai akal mengadaplah engkau." Maka akal pun mengadap kehadapan Allah S.W.T., kemudian Allah S.W.T berfirman yang ertinya: "Wahai akal berbaliklah engkau!", lalu akal pun berbalik.
Kemudian Allah S.W.T. berfirman lagi yang bererti: "Wahai akal! Siapakah aku?". Lalu akal pun berkata, "Engkau adalah Tuhan yang menciptakan aku dan aku adalah hamba-Mu yang da`if dan lemah." Lalu Allah S.W.T berfirman yang ertinya: "Wahai akal, tidak Aku-ciptakan makhluk yang lebih mulia daripada engkau." Setelah itu Allah S.W.T menciptakan nafsu, dan berfirman kepadanya yang bererti: "Wahai nafsu, mengadaplah kamu!". Nafsu tidak menjawab sebaliknya mendiamkan diri. Kemudian Allah S.W.T berfirman lagi yang bermaksud : "Siapakah engkau dan siapakah Aku?". Lalu nafsu berkata, "Aku adalah aku, dan Engkau adalah Engkau."
Setelah itu Allah S.W.T menyiksanya dengan neraka jahim(panas) selama 100 tahun, dan kemudian mengeluarkannya. Kemudian Allah S.W.T berfirman yang bererti: "Siapakah engkau dan siapakah Aku?". Lalu nafsu berkata, "Aku adalah aku dan Engkau adalah Engkau." Lalu Allah S.W.T menyiksa nafsu itu dalam neraka Juu' (lapar) selama 100 tahun. Setelah dikeluarkan maka Allah S.W.T berfirman yang ertinya: "Siapakah engkau dan siapakah Aku?". Akhirnya nafsu mengakui dengan berkata, " Aku adalah hamba-Mu dan Engkau adalah Tuhanku." Dalam kitab tersebut juga diterangkan bahwa dengan sebab itulah maka Allah S.W.T mewajibkan puasa.
Dalam kisah ini dapatlah kita mengetahui bahwa nafsu itu adalah sangat jahat, oleh itu hendaklah kita mengawal nafsu itu, jangan biarkan nafsu itu mengawal kita, sebab kalau ia mengawal kita maka kita akan menjadi musnah.
dengan sebab itulah manusia yang kebanyakan akan suka berdalih
dan mencari jalan jalan yang dapat melepaskan diri dari sebarang masaalah
1-AMARAH
jika berada ditempat panas dia akan lari ketempa sejuk
jika berada ditempat sejuk dia akan lari ketempat panas
jika dia lapar dia akan mengambil hak orang lain tampa izin
untuk mencapai insan kamil mukamil, haruslah dia tempuhi 7 jalan yang berada dalam diri
2.Nafsy LAWAMAH
3.Nafsu MULHAMAH
4.Nafsu MUTMAINAH
5.Nafsu RADIAH
6.Nafsu MARDIAH
7.Nafsu KAMALIAH
jika manusia dapat melalui 7 jalan itu maka dia akan fana`dan sentiasa mencintiai sang khaliq
manakala dunia ini baginya hanyalah tempat buaian
Dalam sebuah kitab karangan 'Ustman bin Hasan bin Ahmad Asy-Syaakir Al-khaubawiyi, seorang ulama yang hidup dalam abad ke XIII Hijrah, menerangkan bahwa sesungguhnya Allah S.W.T telah menciptakan akal, maka Allah S.W.T telah berfirman yang ertinya: "Wahai akal mengadaplah engkau." Maka akal pun mengadap kehadapan Allah S.W.T., kemudian Allah S.W.T berfirman yang ertinya: "Wahai akal berbaliklah engkau!", lalu akal pun berbalik.
Kemudian Allah S.W.T. berfirman lagi yang bererti: "Wahai akal! Siapakah aku?". Lalu akal pun berkata, "Engkau adalah Tuhan yang menciptakan aku dan aku adalah hamba-Mu yang da`if dan lemah." Lalu Allah S.W.T berfirman yang ertinya: "Wahai akal, tidak Aku-ciptakan makhluk yang lebih mulia daripada engkau." Setelah itu Allah S.W.T menciptakan nafsu, dan berfirman kepadanya yang bererti: "Wahai nafsu, mengadaplah kamu!". Nafsu tidak menjawab sebaliknya mendiamkan diri. Kemudian Allah S.W.T berfirman lagi yang bermaksud : "Siapakah engkau dan siapakah Aku?". Lalu nafsu berkata, "Aku adalah aku, dan Engkau adalah Engkau."
Setelah itu Allah S.W.T menyiksanya dengan neraka jahim(panas) selama 100 tahun, dan kemudian mengeluarkannya. Kemudian Allah S.W.T berfirman yang bererti: "Siapakah engkau dan siapakah Aku?". Lalu nafsu berkata, "Aku adalah aku dan Engkau adalah Engkau." Lalu Allah S.W.T menyiksa nafsu itu dalam neraka Juu' (lapar) selama 100 tahun. Setelah dikeluarkan maka Allah S.W.T berfirman yang ertinya: "Siapakah engkau dan siapakah Aku?". Akhirnya nafsu mengakui dengan berkata, " Aku adalah hamba-Mu dan Engkau adalah Tuhanku." Dalam kitab tersebut juga diterangkan bahwa dengan sebab itulah maka Allah S.W.T mewajibkan puasa.
Dalam kisah ini dapatlah kita mengetahui bahwa nafsu itu adalah sangat jahat, oleh itu hendaklah kita mengawal nafsu itu, jangan biarkan nafsu itu mengawal kita, sebab kalau ia mengawal kita maka kita akan menjadi musnah.
dengan sebab itulah manusia yang kebanyakan akan suka berdalih
dan mencari jalan jalan yang dapat melepaskan diri dari sebarang masaalah
1-AMARAH
jika berada ditempat panas dia akan lari ketempa sejuk
jika berada ditempat sejuk dia akan lari ketempat panas
jika dia lapar dia akan mengambil hak orang lain tampa izin
untuk mencapai insan kamil mukamil, haruslah dia tempuhi 7 jalan yang berada dalam diri
2.Nafsy LAWAMAH
3.Nafsu MULHAMAH
4.Nafsu MUTMAINAH
5.Nafsu RADIAH
6.Nafsu MARDIAH
7.Nafsu KAMALIAH
jika manusia dapat melalui 7 jalan itu maka dia akan fana`dan sentiasa mencintiai sang khaliq
manakala dunia ini baginya hanyalah tempat buaian