Wednesday, March 13, 2013

Ada Virus Baru dari Arab...apa Tindakan Malaysia dengan Warga Umrah Yang Berpergian?

Ada Virus Baru di Arab, 9 Orang Tewas

Menjangkiti orang di Timur Tengah atau yang baru-baru ini ke sana.

ddd
Rabu, 13 Maret 2013, 09:42 Arfi Bambani Amri, Santi Dewi
Virus Corona
Virus Corona (Fred Murphy/Wikipedia)
VIVAnews - Sembilan orang penderita virus baru mematikan mirip SARS dilaporkan tewas akibat virus (NCoV). Pasien  kesembilan yang berusia 39 tahun, diketahui meninggal pada 2 Maret lalu setelah dirawat di rumah sakit selama beberapa hari.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah mengkonfirmasikan kebenaran berita ini. Menurut WHO, pasien tersebut terjangkit virus Novel Corona sejak 24 Februari lalu. Virus ini diketahui berasal dari keluarga virus yang sama seperti virus SARS yang pertama kali ditemukan di benua Asia pada 2003.

Pasien yang terjangkit NCoV memiliki ciri-ciri pasien mengalami kesulitan pernafasan yang parah, demam dan batuk-batuk selama beberapa hari. Menurut Reuters, Selasa 12 Maret 2013, penyakit ini diketahui menjangkiti seorang pria Qatar yang bermukim di Inggris. Setelah ditelusuri, pria tersebut ternyata sebelumnya pernah bepergian ke Arab Saudi.

"Investigasi awal mengindikasikan bahwa pasien baru saja berkunjung ke Arab Saudi tetapi tidak melakukan kontak dengan orang lain yang menderita penyakit yang sama ketika berada di Arab," ujar WHO seperti dikutip Reuters.

Masih menurut WHO, mereka masih terus menyelidiki potensi lain yang dapat mempercepat penyebaran virus tersebut.

Sebanyak 15 orang diketahui mengidap NCoV dan sembilan di antaranya dilaporkan tewas akibat virus mematikan tersebut. Sebagian besar pasien yang mengidap NCoV diketahui pernah bermukim di Timur Tengah atau pernah mengunjungi daerah tersebut baru-baru ini.

Walaupun mematikan, para peneliti di Eropa mengatakan pasien yang terinfeksi virus ini masih dapat menerima perawatan dengan menggunakan obat-obatan yang digunakan untuk menyembuhkan penyakit SARS.
WHO pun berusaha keras untuk menyelidiki virus baru mematikan ini dengan terus memantau situasi dari dekat. Selain itu mereka juga meminta kepada negara-negara anggota WHO untuk terus melakukan pemantauan  terhadap pasien yang terinfeksi oleh penyakit pernafasan dan melakukan tindakan jika ditemukan gejala yang tidak biasa.

"WHO saat ini masih terus bekerja sama dengan para ahli internasional dan berbagai negara di mana kasus virus tersebut pertama kali dilaporkan muncul. Kami perlu untuk melakukan penilaian situasi dan memberikan rekomendasi selama proses pemantauan berlangsung," kata WHO.

 

Indonesia Waspadai Virus Corona

Penyakit terbaru berupa infeksi saluran pernafasan pada manusia.


Jum'at, 15 Februari 2013, 16:27 Ita Lismawati F. Malau, Tudji Martudji (Surabaya)
Virus corona terdeteksi di London, Inggris
Virus corona terdeteksi di London, Inggris (Fred Murphy/Wikipedia)
VIVAnews - Pemerintah Indonesia tingkatkan kewaspadaan terhadap menyebarnya virus corona. Hal itu menyusul adanya laporan seorang warga Timur Tengah yang dipastikan terjangkit virus tersebut di sebuah rumah sakit di London, Inggris.

Laporan soal itu diterima Direktorat Jenderal Pengedalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, Kementerian Kesehatan, Tjandra Yoga Aditana, Jumat 15 Februari 2013. 
"Meski virus tersebut baru terdeteksi di kawasan Jazirah Arab, namun pemerintah Indonesia juga perlu waspada," kata Tjandra Yoga di Surabaya.

Tjandra menyebut, langkah kewaspadaan yang dilakukan dengan menyiagakan 49 rumah sakit di seluruh pelabuhan di Indonesia itu bertujuan mendeteksi arus penumpang yang dimungkinkan terindikasi virus corona.

Terkait itu, lanjut Tjandra, semua laboartorium di lingkungan Kementerian Kesehatan disiagakan untuk mendiagnosa kemungkinan adanya gejala penyebarannya.

Disebutkan, virus corona selama ini hanya ada di Jazirah Arab. Di luar daratan itu memang belum ada laporan, termasuk di Indonesia.

Terkait itu, pihaknya juga bersyukur di musim haji kemarin, tidak ada jamaah asal Indonesia yang terindikasi terkontaminasi virus mematikan itu.

Sementara di catatan WHO, virus corona adalah penyakit terbaru berupa infeksi saluran pernafasan pada manusia yang disebabkan oleh virus berasal dari famili virus SARS, Coronavirus.

Kasus pertama virus itu menimpa warga Arab Saudi (60), ia meninggal dunia dengan radang paru, dan warga negara Qatar (49) yang memiliki riwayat perjalanan ke Arab Saudi.

Virus Corona tidak mudah menular antar-manusia, hanya menyebabkan infeksi saluran nafas dalam bentuk ringan seperti batuk atau flu, meski ada juga yang menimbulkan kematian. Terkait itu, WHO akan terus memonitor perkembangannya, namun tidak merekomendasi pelarangan kunjungan ke Arab Saudi atau Qatar. (adi)

Pemikiran Waras,Musa Hitam: Tidak bankrap jika PR memerintah


Wartawan Sinar Harian
13 Mac 2013
Tun Musa Hitam.
Tun Musa Hitam.
Tun Musa Hitam menegaskan tidak adil jika menganggap negara akan bankrap jika pembangkang berjaya memerintah negara.
Menurutnya, sekiranya Pakatan Rakyat (PR) mengambil alih Putrajaya, gabungan tersebut akan berusaha sedaya upaya untuk mengekalkan ekonomi negara berkembang dengan baik.

Beliau berkata, perkara penting adalah memberi gambaran baik terhadap ekonomi negara supaya mampu menarik pelabur.

"Itu kenyataan politik, bagi pendapat saya tidak, malah saya telah ulas perkara ini secara terbuka, termasuk kepada pihak bank dan orang luar. Ini adalah pendapat dan pendirian peribadi saya.

"Jika pembangkang memerintah, mereka tidak akan membuat pelabur dari luar negara lari. Mereka tidak akan buat sedemikian dan membuat ekonomi bankrap," katanya dalam sidang media, semalam.

Musa berkata demikian ketika mengulas dakwaan negara akan bankrap jika PR mentadbir negara setelah menang dalam Pilihan Raya Umum Ke-13 (PRU13) nanti.

Beliau menegaskan, pembangkang tidak akan berbuat demikian kerana mahu terus kekal sebagai pilihan rakyat dalam pilihan raya akan datang.

"Ini harapan mereka, itu sebab mereka masuk pilihan raya. Mereka akan kata, kami yang terbaik untuk berkhidmat kepada rakyat.

"Jika anda menerima konsep demokrasi, maka anda tidak akan kata pihak yang lain akan membuat negara bankrap," katanya.

Beberapa Perkiraan Orang Lama dalam Politik


13 MAC — Peristiwa pencerobohan berdarah di Lahad Datu dan Semporna, suka duka, sudah dipolitikkan! Peristiwa itu akan menjadi isu  sensitif dalam kempen PRU13. Selain dari tuduh-menuduh pengundi akan tertanya-tanya dan kita harus memahaminya: Pertama kenapa kejadian ini berlaku, sebab kegagalan agensi perisik kita?
Tak lain tak bukan bekas Ketua Polis Negara, Tan Sri Musa Hassan, mahu kerajaan membuat kajian terperinci tentang insiden yang memalukan atau lebih tepat, bagaimana boleh berlaku termasuk kelemahan institusi dan agensi negara sehingga berlaku insiden yang mengaibkan ini?
Kedua kenapa keterlaluan panjang masa diambil untuk membuat keputusan menyerang apa yang sekarang disifatkan sebagai pengganas dari Sulu Filipina? Sebelum itu adakah mereka “askar” pihak yang mendakwa dirinya “Sultan Sulu” maka kita mesti berhemat sedikit dan berkompromi kehormatan nusa?
Ketiga kenapa pengeboman hanya dilakukan setelah pengganas itu melarikan diri seperti kata Speaking, “after they have extended their safe area and dispersed themselves or slipped away?” Kegagalan mencapai matlamat pengeboman membawa impak, implikasi yang tidak diniatkan.
Keempat lebih utama lagi adakah kita mempunyai cukup anggota tentera dan polis untuk menjaga keselamatan dan memelihara kedaulatan, kehormatan ibu pertiwi dan bangsa di Sabah? Apa pun syabas kepada Perdana Menteri Najib; Dr Mahathir Mohamad kerana menggesanya “serang” dan membuat kenyataan “serah diri tanpa syarat atau mati”.
Mengikut Wikipedia, Malaysia hanya ada 35 batalion infantri terdiri daripada 25 batalion Askar Melayu Diraja, 10 batalion Ranjers. Benarkah ini? Selepas peristiwa 13 Mei 1969, Tun Razak, telah merencanakan pembesaran dan pemodenan kedua-dua rejimen itu dan lain-lain bahagian Angkatan Tentera Malaysia berdasarkan pengalaman pahit semasa darurat 13 Mei itu.
Kalau ingatan saya tidak silap (dan saya rasa saya tidak alpa)  antara pembesaran itu adalah 27 – 30 batalion Askar Melayu Diraja dan Ranjers antara 10 – 15 batalion dari jumlah askar serta bilangan batalion yang agak kecil waktu itu. Besok Tun Razak andainya dia hidup akan menyambut seperti tradisi keluarga hari kelahirannya yang ke-91 tahun (11 Mac 1922 – 11 Mac 2013). Apa sudah jadi kepada pelan Tun Razak 37 tahun selepas pemergiannya secara mengejut?
Sedih dan memalukan kerajaan terpaksa tergesa-gesa menghantar segera 5 batalion tentera dan PDRM tambahan dari Kelantan – Pengkalan Chepa/Kok Lanas – selain bantuan tambahan anggota pasukan keselamatan dari Sarawak dan tempat lain.
Ini baru satu pencerobohan oleh “Rag Army” atau “Dad’s Army” di satu lokasi sahaja! Adakah kita mempunyai kemampuan andainya pencerobohan berlaku serentak di beberapa lokasi di seluruh negara?
Madah seorang bakal calon BN, seorang pemuda Umno: “Kita banyak stadium. Tak salah. Satu bumbungnya runtuh dua kali! Tetapi jumlah askar kita tidak banyak bertambah walaupun negara terus makmur. Saya dengar orang Melayu pun kurang minat lagi menjadi askar. Kenapa?. “Apa tidaknya, gaji dan elaun rendah, kemudahan tidak menarik! Ada yang duduk di kawasan setinggan pun”. Dia menambah madahnya tanpa dihasut pun.
Menteri yang bertanggungjawab bagi keselamatan negara, bangsa, agama dan bahasa asyik mencari peluang “photo opportunities” memakai uniform! Saya tidak lagi geli hati melihat Menteri Dalam Negeri Hishamuddin Hussein dan Zahid Hamidi Menteri Pertahanan tanpa uniform di Lahad Datu. Itu satu kewajaran, satu tradisi civilian berkuasa di atas Angkatan Tentera maka pakaian preman sudahlah!
Ada politikus menuduh si Kitol di belakang insiden ini, satu andaian yang wajib disiasat dengan rapi. Tanpa si Kitol saya percaya Operasi Susulan Daulat lebih berjaya daripada 53 orang terbunuh setakat ini! Maknanya budak pun tahu kumpulan pengganas itu mendapat pertolongan dan perlindungan daripada si Kitol atau dalam loghat moden sympathisers di Sabah, terutamanya di Lahad Datu dan Semporna.
Sudah pun 79 orang ditahan. Majoriti rakyat Sabah keturunan Sulu dan Filipina, saya yakin, taat setia kepada negara angkat mereka tidak berbelah bagi. Sebagai ingatan masa depan janganlah terlalu murah, mudah sangat memberi pas kerja, pas duduk dan kerakyatan kepada sesiapa pun. Kekurangan dan kelemahan pertahanan dan agensi perisik kita jelas.
Dari segi itu bagus juga insiden ini berlaku dengan harapan mereka yang bertanggungjawab tentang keselamatan dan maruah negara akan lebih peka, insaf lagi prihatin kepada keperluan negara dan institusi Angkatan Bersenjata Malaysia. Masakan kita – tak usah malulah – tidak bolehkah belajar dari Singapura, Israel hatta Korea Selatan atau Korea Utara pun?
PRU13 di Sabah tidak akan ditunda kerana peristiwa ini. Dalam keghairahan mahu memenangi hati dan minda pengundi bermacam cerita, ikrar sudah dan terus dibuat tidak kira sama ada bisa dilaksanakan atau tidak. Asal sahaja sedap didengar, menarik dan memikat cukuplah.
Pengundi terus dibom dengan janji dan pengakuan 24/7:  kepada pengundi Melayu/Islam “ketuanan Islam”, Cina “keadilan, ketelusan, hak asasi manusia dan Malaysian Malaysia”; India “lebih bantuan, lebih naungan”. Kepada peribumi bukan Islam “ketuanan peribumi dan kehidupan serta stail kontemporari” di wilayah mereka majoriti, di pedalaman Semenanjung Tanah Melayu, Sarawak dan Sabah.
Lazimnya seorang pemimpin politik memulai pentadbirannya dengan jujur, amanah, telus dan adil. Selepas diempukkan kuasa, syair, pujian-pujian dan “selawat” serta mantera dia menjadi “crafty” tegas Speaking – iaitu licik, panjang akal dengan tipu muslihat kerana dia dapati tidak bisa terus ikhlas dan cekap saja!
Takut apabila dia keluar masa hujan, banjir dia berbuat demikian tiada payung; tanpa baju hujan, boots,  topi dan sweaters (baju panas!) Berkatalah pujangga bangsa: parti politik, pada akhirnya, mati kerana berbohong seperti seorang telanjang dan pemimpin yang crook dan hipokrit mati tanpa dikenang dan dikutuk oleh sejarah dan ada masanya dibenci semasa hidup lagi.
Walaupun demokrasi mempunyai banyak sempadan kononnya demokrasi adalah sistem kerajaan yang terbaik.  Betulkah? Kesimpulan saya kalau demokrasi dan pilihan raya begitu baik kenapa hanya dilaksanakan di peringkat negeri dan Parlimen sahaja dan tidak di peringkat perbandaran dan majlis daerah?
Umno/BN mesti cuba - apa harga pun - menebus kekalahannya di Kelantan (terlalu biasa kalah hilang bisa, perasaan malu pun kurang sedikit), di Selangor (amat aib kalah tetapi rakyat mengerti sebabnya), keguguran di Kedah seperti di Selangor amat bera; di Pulau Mutiara memutihkan mata, kecundang dan tumpas di Perak satu kejanggalan dan kesiluan.
Namun pada pendapat ramai, sebelum peristiwa Lahad Datu, Pulau Pinang, Selangor dan Kelantan akan terus kekal dalam tangan DAP, PKR dan Pas. Peristiwa berdarah di Lahad Datu menguntungkan kerajaan juga merugikannya – mempamerkan kelemahannya dan juga ketidak decisivenessnya yakni lambat sangat membuat keputusan dan kekurangan batalion infantri, dan tidak ada batalion yang mobile!
Tidak memanfaatkan Pakatan Rakyat kerana mereka dituduh ada kaitan dengan peristiwa ini. Benar atau palsu amat sukar membersihkan diri.  Putrajaya dan Kota Kinabalu wajib lebih berwaspada lagi. PRU13 akan tersenarai dalam sejarah sebagai pilihan raya terkompetitif, termahal, terbebas, tercanggih dan perang siber yang meluas.
Juga tertekan dan terbohong. Pokoknya berkempen tanpa sempadan. Semua halal asalkan cerita, maksud dapat disampaikan keseluruhan alam. Kebenaran, tipu belit, bohong dusta tidak diambil kira dalam mencari kemenangan.
Semua cara dan kelakuan diizinkan kerana tegas Speaking, “the stakes are high” – hidup matinya kerjaya politik Anwar Ibrahim, sama ada Najib Tun Razak Perdana Menteri Umno/BN terakhir atau terus bersemayam di Seri Perdana.
Kedua protagonis kabir dengan aset peperangan. Orang lama dalam Umno tidak miskin dengan pengetahuan, strategi, stail, taktik kedua protagonis yang bertungkus-lumus berebut gua mas di Putrajaya. — Sinar Harian
* Ini adalah pendapat peribadi penulis dan tidak semestinya mewakili pandangan The Malaysian Insider.


Musa Hitam: Tidak boleh ambil mudah isu Lahad Datu
Wartawan Sinar Harian
13 Mac 2013
Tun Musa Hitam
Tun Musa Hitam
SHAH ALAM - Isu pencerobohan di Lahad Datu tidak wajar diambil mudah!

Bekas Timbalan Perdana Menteri, Tun Musa Hitam berkata, kerajaan perlu kaji dengan lebih mendalam dan melihat isu ini dengan lebih jauh.

Katanya, isu ini tidak harus ditangani seperti dahulu menerusi kaedah ketenteraan tanpa mengira kesan sampingan.

"Jangan ambil mudah seperti isu lain, jangan ucapkan syabas terlalu awal. Kita perlu sedar, ini adalah isu yang belum pernah berlaku sebelum ini.

"Kita perlu pertimbang untuk buat kajian terperinci dan melihat isu ini lebih jauh. Isu ini bukan hanya perang menembak, (tetapi) peperangan psikologi," katanya, semalam.

Musa turut menegaskan kerajaan perlu berhati-hati bagi mengelakkan kesan negatif terhadap negara.

"Apa yang kita boleh buat dengan mereka (pengganas), kerana mereka ada di sana.

"Jika isu ini jadi negatif dan anggap semua orang Sulu adalah musuh, anda akan menghadapi masalah, kerana mereka sudah ada di sana," kata beliau.

Beliau turut melahirkan rasa khuatir isu ini jadi serius.

"Apa yang perlu kita buat, saya tidak tahu bukan kerja saya, tetapi saya amat khuatir terhadap isu ini," katanya.

Tuesday, March 12, 2013

Kabar Gembira, Racun Lebah Mampu Bunuh HIV

Kompas.com
Penulis : Yunanto Wiji Utomo

Racun Lebah Bunuh HIV Ilustrasi cara racun lebah dan partikel nano membunuh HIV. Virus akan dilubangi dan "ditelanjangi".
WASHINGTON, KOMPAS.com — Ilmuwan dari Washington University di St Louis membuktikan bahwa racun lebah mampu menghancurkan Human Immunodeficiency Virus (HIV). Penelitian ini membuka peluang dan harapan baru pencegahan sekaligus penyembuhan HIV/AIDS.

Hasil penelitian ini dipublikasikan di jurnal Antiviral Therapy. Penelitian menguraikan betapa penggunaan racun lebah bernama melittin dan partikel nano sebagai pembawa ke dalam darah mampu membunuh virus yang jadi musuh besar manusia ini.

"Kami menyerang berdasarkan karakter fisik virus HIV. Secara teoretis, tak ada cara bagi virus untuk beradaptasi. Virus harus memiliki lapisan pelindung, dua membran yang melindungi virus," papar Joshua L Hood, ilmuwan yang terlibat dalam riset ini.

Melittin memiliki cara kerja khusus dalam menyerang HIV. "Melittin pada partikel nano berfusi dengan lapisan luar virus. Melittin membentuk pori kecil, menghancurkan lapisan pelindung, dan menelanjangi virus," kata Hood seperti dikutip Spectrum IEEE, Rabu (6/3/2013).

Melittin dan partikel nano ini bekerja spesifik pada HIV. Jadi, tidak merugikan sel tubuh manusia sendiri. Hood melengkapi partikel nano dengan protective bumpers, ruang pada permukaan partikel nano. Sel manusia takkan pas dengan protective bumpers ini.

Dengan penggunaan racun lebah dan partikel nano, HIV bisa dihilangkan dari tubuh manusia. Ini berbeda dengan perawatan anti-retroviral yang hanya mencegah reproduksi HIV. Dengan kata lain, racun lebah dan partikel nano membuat orang dengan HIV/AIDS bisa sembuh.

Ke depan, racun lebah diharapkan bisa digunakan sebagai salah satu komposisi gel vagina untuk mencegah infeksi HIV. Racun lebah juga bisa disuntikkan lewat pembuluh darah balik manusia, yang membuat orang dengan HIV/AIDS bisa sembuh total.
Sumber :

Sunday, March 10, 2013

Inilah Padahnya!

PATI : MAFIA POLITIK DI SABAH?





PATI paling kebal undang-undang, Arsad Alwi masih lagi bertugas di SMK Balung serta menerima gaji penuh walaupun namanya telah disahkan sebagai tidak wujud dalam sistem JPN.
Bahkan beliau semakin galak mempersendakan undang-undang Malaysia  setelah Kementerian Pelajaran Malaysia (KPM) tidak berani mengambil sebarang tindakan ke atasnya.
Slip gaji berikut membuktikan Arsad Alwi masih menerima gaji dan masih lagi berkhidmat di SMK Balung kerana tiada tindakan undang-undang yang dikenakan ke atasnya atas tuduhan memiliki IC Palsu setelah pemilik asal dan beberapa pihak membuat puluhan laporan polis. 



Kes Arsad ini menunjukkan satu lagi kepincangan kerajaan BN dalam menguruskan isu pemalsuan dokumen sekalipun RCI sudah dilancarkan dan pelbagai pihak telah memberikan keterangan.
Semoga insiden Tanduo menjadi pengajaran kepada kerajaan yang selama ini cuai menjaga perbatasan negara sekalipun pasukan keselamatan kita dilengkapi dengan persenjataan canggih tetapi masih cuai menjaga kedaulatan negara sehingga mengorbankan jiwa perajurit yang tidak berdosa.
Bolosnya 'Kedaulatan' ini akibat daripada sikap tidak amanah mereka yang memberikan Mykad dan membuka pintu seluasnya kepada PATI untuk masuk dan menjadi koloni yang kemudiannya menjadi tapak pembiakan kegiatan keganasan di Sabah.
Lebih daripada itu, ramai PATI yang mengklon kad pengenalan Anak Negeri Sabah dan hidup senang lenang di atas penderitaan orang lain. Video ini adalah paparan sebenar penderitaan Anak Negeri Sabah di ambang RCI yang semakin pudar. [Amaran : bahagian awal video ini tidak sesuai ditonton oleh kanak-kanak. Video ini juga boleh ditonton dalam bentuk kualiti HD]
(sabahkini )