Ilustrasi : Corbis
TILBURG – Tilburg University dan University of Groningen di Belanda akan mengambil tindakan hukum terhadap salah satu profesor mereka. Hal ini dilakukan menyusul hasil penyelidikan yang menyimpulkan sang profesor terbukti memalsukan data dalam 30 penelitian ilmiah.
Dalam laporan awal, komite penyelidik menyebutkan penipuan yang dilakukan Diederik Stapel cukup banyak dan mengejutkan. Bulan lalu, profesor ilmu sosial dan perilaku di Tilburg University ini diskors setelah muncul keraguan tentang penelitian yang menyimpulkan, memakan daging membuat manusia menjadi anti-sosial dan egois.Penyelidikan menunjukkan keraguan muncul di 30 penelitian akademis yang ditemukan Stapel dan dirilis oleh jurnal ilmiah ternama. Secara total, komite menyelidiki 150 makalah yang dikerjakan Stapel sejak 2004. Saat itu, dia masih bekerja di Groningen University. Komite Penyelidikan juga menuduh Stapel menyalahgunakan posisinya dengan merusak reputasi peneliti muda yang bekerja bersamanya. Dutchnews pada Rabu (2/11/2011) menyebutkan, 14 disertasi dari mahasiswa pascasarjana yang dibimbing Stapel menggunakan data palsu tersebut.
“Stapel telah memperdaya rekan-rekannya untuk kemuliaannya. Dia berbohong kepada mereka dan tidak bisa lagi bangga atas hasil publikasi mereka,” jelas Ketua Komite Penyelidik, Pim Levelt seperti dikutip dari Dutchnews, Rabu (2/11/2011).
Sementara itu, dalam tanggapan tertulisnya yang di situs Brabants Dagblad, Stapels mengaku telah gagal sebagai seorang peneliti dan akademisi.
“Saya sadar sekarang bahwa perilaku ini telah mengejutkan dan membuat marah rekan-rekan, dan membuat keahlian saya dalam bidang psikologi sosial dalam kondisi yang buruk. Saya malu dan sangat menyesal atas hal ini,” tulisnya.
Dalam laporan awal, komite penyelidik menyebutkan penipuan yang dilakukan Diederik Stapel cukup banyak dan mengejutkan. Bulan lalu, profesor ilmu sosial dan perilaku di Tilburg University ini diskors setelah muncul keraguan tentang penelitian yang menyimpulkan, memakan daging membuat manusia menjadi anti-sosial dan egois.Penyelidikan menunjukkan keraguan muncul di 30 penelitian akademis yang ditemukan Stapel dan dirilis oleh jurnal ilmiah ternama. Secara total, komite menyelidiki 150 makalah yang dikerjakan Stapel sejak 2004. Saat itu, dia masih bekerja di Groningen University. Komite Penyelidikan juga menuduh Stapel menyalahgunakan posisinya dengan merusak reputasi peneliti muda yang bekerja bersamanya. Dutchnews pada Rabu (2/11/2011) menyebutkan, 14 disertasi dari mahasiswa pascasarjana yang dibimbing Stapel menggunakan data palsu tersebut.
“Stapel telah memperdaya rekan-rekannya untuk kemuliaannya. Dia berbohong kepada mereka dan tidak bisa lagi bangga atas hasil publikasi mereka,” jelas Ketua Komite Penyelidik, Pim Levelt seperti dikutip dari Dutchnews, Rabu (2/11/2011).
Sementara itu, dalam tanggapan tertulisnya yang di situs Brabants Dagblad, Stapels mengaku telah gagal sebagai seorang peneliti dan akademisi.
“Saya sadar sekarang bahwa perilaku ini telah mengejutkan dan membuat marah rekan-rekan, dan membuat keahlian saya dalam bidang psikologi sosial dalam kondisi yang buruk. Saya malu dan sangat menyesal atas hal ini,” tulisnya.